Simulasi atau gambaran anggota Polres Kapuas Hulu menghalau massa saat salah satu kelompok pendukung calon melakukan unjuk rasa karena tidak terima dengan hasil Pilkada. |
KAPUAS HULU, artikelpublik.com - Kepolisian Resor (Polres) Kapuas Hulu menggelar simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) sebagai bagian dari Operasi Kepolisian Mandiri Kewilayahan Mantap Praja Kapuas-2024, Minggu (25/08/2024).
Simulasi yang digelar di halaman Mapolres dan di ruas jalan depan Mapolres Kapuas Hulu itu bertujuan untuk mempersiapkan seluruh pihak terkait dalam menghadapi berbagai potensi ancaman selama pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak, baik Pilkada Gubernur/Wakil Gubernur Kalimantan Barat maupun Pilkada Bupati/Wakil Bupati Kapuas Hulu.
Kegiatan itu dihadiri berbagai pejabat daerah, mulai dari Asisten 1 Setda Kapuas Hulu, Kejari, TNI, Satpol PP, Kesbangpol, Pengadilan Negeri Putussibau, Bawaslu dan KPU setempat.
Simulasi yang digelar itu meliputi beberapa tahapan krusial dalam proses (tahapan) Pilkada, diantaranya pengawalan dan pengamanan bakal calon, masa tenang, pendistribusian logistik Pilkada hingga penetapan calon terpilih.
Selain itu, simulasi itu juga bertujuan untuk mempersiapkan personel dalam menghadapi berbagai skenario unjuk rasa, mulai dari situasi hijau yang menandakan kondisi normal, hingga situasi merah yang mengindikasikan adanya gangguan serius.
Hal itu dilakukan untuk memastikan bahwa semua pihak, termasuk Polri dan TNI, siap merespon dengan cepat dan tepat dalam menghadapi berbagai situasi yang mungkin saja terjadi.
Simulasi itu juga memberikan penekanan akan pentingnya koordinasi antara berbagai elemen yang terlibat dalam pengamanan Pilkada, dimana dengan digelarnya simulasi tersebut, setiap anggota yang terlibat dalam pengamanan Pilkada diharapkan mendapatkan gambaran yang jelas tentang peran dan tanggung jawab mereka, serta langkah-langkah yang harus diambil dalam kondisi darurat.
Kapolres Kapuas Hulu, AKBP Hendrawan, saat ditemui usai kegiatan, mengatakan, simulasi tersebut melibatkan 475 personil Polres Kapuas Hulu beserta Polsek jajaran.
"Simulasi Sispamkota Pilkada 2024 ini melibatkan 475 personil Polres Kapuas Hulu dan Polsek jajaran, dimana ada 11 Polsek jajaran yang terdekat dan 7 Polsek jajaran yang paling jauh," ujar AKBP Hendrawan.
Menurut Hendrawan, skenario dalam simulasi Sispam tersebut diperagakan hal-hal yang paling terburuk dalam situasi dan kondisi Pilkada, agar apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, maka setiap personel sudah siap serta paham dan mengerti atas tindakan apa yang akan dilakukan.
Namun, kata Dia, dirinya berharap situasi dan kondisi Pilkada di Kapuas Hulu tidak terjadi seperti apa yang disimulasikan tersebut.
"Tentunya kita berharap dalam Pilkada nanti tidak ada hal-hal yang terjadi seperti di dalam simulasi ini, namun secara umum setiap tahapan Pilkada kita harus waspadai dan melakukan antisipasi," tuturnya.
Adapun dari beberapa simulasi yang dilakukan itu, ada yang sangat menarik yakni saat pergeseran logistik (kotak suara) hasil pemilihan suara dari TPS menuju PPK hingga ke kantor KPU, dimana saat di dalam perjalanan pergeseran kotak suara itu, kelompok pendukung dari salah satu calon merampas kotak suara, yang akhirnya dilakukan penanganan oleh pihak kepolisian dengan melumpuhkan kelompok tersebut untuk mengambil kembali kotak suara yang dirampas itu.
Selain itu, yang tidak kalah menariknya yakni simulasi disaat salah satu kelompok (massa) dari pasangan calon tidak terima dengan hasil Pilkada sehingga melakukan unjuk rasa ke kantor KPU sehingga dipagar betis oleh pihak kepolisian, dimana diperagakan seolah-olah terjadi bentrok antara pihak kepolisian dengan massa.
Sedangkan yang berperan sebagai massa atau kelompok dalam simulasi Sispamkota tersebut yakni anggota Polres Kapuas Hulu beserta Polsek jajaran.
Simulasi itu berlangsung seru, dimana seolah-olah apa yang diperagakan tersebut nyata terjadi dan para personil pun tampak sangat bersemangat dalam kegiatan itu.
Published: Noto Sujarwoto