PWI Diminta Bina Wartawan yang Tak Punya Kompetensi

Header Menu


PWI Diminta Bina Wartawan yang Tak Punya Kompetensi

Sunday, July 14, 2024

Suasana saat pelantikan pengurus PWI Kalbar di Hotel Alimoer Kubu Raya.

KUBU RAYA, artikelpublik.com -
Penjabat (P.j) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson, menekankan kepada Organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Kalimantan Barat, untuk dapat membantu pemerintah dalam menciptakan wartawan profesional.


Hal itu ia sampaikan saat menghadiri pelantikan pengurus PWI Kalimantan Barat, di Hotel Alimoer, Kubu Raya, Selasa (09/07/2024).


"Ada oknum wartawan, khususnya di Provinsi Kalimantan Barat, yang tidak punya kompetensi. Ini hendaknya dibina oleh PWI Kalimantan Barat supaya mereka kembali ke jalan yang lurus," tegas Harisson.


Menurut Harisson, wartawan merupakan pilar Demokrasi Indonesia, dimana wartawan dituntut untuk mengedepankan nilai kebenaran.


"Saya imbau agar wartawan menjunjung tinggi independensi dan integritas. Berita disajikan tanpa intervensi dari pihak mana pun. Beri pemahaman yang baik kepada masyarakat," tutur dia.


Terkait Pilkada yang sudah di depan mata, Harisson meminta insan pers untuk menciptakan lingkungan demokrasi yang kondusif. Insan pers juga diminta membantu masyarakat agar menginformasikan seluruh tahapan Pilkada secara merata, agar masyarakat bisa mempertimbangkan keputusannya saat pemilihan nanti.


"Pers Kalbar diharapkan bisa memberi informasi merata, baik itu tentang calon kepala daerah, visi misi dan program saat telah dilantik secara defenitif. Wartawan juga harus punya tanggung jawab, cover both side, netral, independen, berjuang untuk kepentingan publik. Jangan terseret konflik politik, saat kampanye tidak perlu jadi pemain apalagi, menyerang salah satu kandidat," pesannya.


Sementara itu, Ketua Umum PW (Pusat), Hendry Ch Bangun, menegaskan, pelantikan PWI Kalbar harus ditindak lanjuti dengan gerakan nyata.


"Setelah pelantikan ini, mesti ada pergerakan positif dari PWI dan pers di Kalimantan Barat," tegasnya.


Ia menyarankan kepada PWI Kalbar, hendaknya bekerjasama dengan Pemda tingkat I dan II, untuk mensukseskan event Pilkada yang sebentar lagi akan digelar.


"Terkait hal ini sudah ada surat Mendagri. PWI Kalbar dengan KPU, Bawaslu serta unsur pemerintahan, untuk mengadakan kegiatan agar Pilkada berjalan baik," katanya.


Hendry menjelaskan, PWI merupakan organisasi yang berdiri sejak 9 Februari 1946. PWI terus berjuang saat Indonesia sedang coba kembali dijajah.


"Kita beriringan membantu negara agar kuat. Selanjutnya kita kejar Indonesia emas 2045," tegas dia.


Ia juga mengajak seluruh anggota PWI untuk memaksimalkan kapasitas dan ikut membangun daerah.


"Mari bangun PWI dan giring pembangunan di Indonesia, sekarang sudah 20 ribuan lebih wartawan se-Indonesia yang tergabung di PWI," ungkapnya.


Pada kesempatan yang sama, Ketua PWI Kalbar periode 2024-2029, Kundori, mengatakan, profesionalisme pers merupakan salah satu kunci utama untuk memajukan daerah.


Menurut Kundori, apa yang ia sampaikan tersebut berdasarkan tema yang diusung dalam pelantikan tersebut yakni "Pers Profesional, Kalimantan Barat Maju".


"Tema ini dipilih dengan penuh pertimbangan, karena kami percaya bahwa profesionalisme pers adalah salah satu kunci utama untuk memajukan daerah kita tercinta ini yaitu Kalimantan Barat," ujarnya.


Sebagai insan pers, lanjut Kundori, memiliki tanggung jawab yang besar dalam menyuguhkan informasi yang akurat, berimbang dan dapat dipercaya oleh masyarakat.


"Dalam era digital yang serba cepat ini, tantangan yang kita hadapi semakin kompleks, dimana oaks, disinformasi dan misinformasi menjadi ancaman nyata yang dapat merusak kepercayaan publik terhadap media. Oleh karena itu, kita dituntut untuk selalu meningkatkan kompetensi dan profesionalisme dalam setiap karya jurnalistik yang kita hasilkan," terangnya.


Ia menjelaskan, profesionalisme dalam pers bukan hanya tentang kemampuan teknis dalam menulis berita atau menyajikan informasi. Lebih dari itu, profesionalisme juga mencakup etika, integritas dan komitmen terhadap kebenaran.


"Kita harus senantiasa menjunjung tinggi kode etik jurnalistik dan menjalankan tugas kita dengan penuh tanggung jawab. Dengan demikian, kita dapat menjadi pilar keempat demokrasi yang kuat dan terpercaya," jelasnya.


Ditegaskannya, dalam konteks Kalimantan Barat, peran pers sangat penting dalam mendukung pembangunan daerah.


"Kita harus mampu mengangkat potensi-potensi daerah, mengawal kebijakan-kebijakan pemerintah, serta menjadi jembatan komunikasi antara pemerintah dan masyarakat. Dengan pers yang profesional, kita dapat mendorong terciptanya transparansi, akuntabilitas dan partisipasi publik dalam proses pembangunan," ungkapnya.


Kundori mengajak seluruh anggota PWI Kalimantan Barat, untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi.


"Pemanfaatan media digital dan platform online harus kita optimalkan untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan menyampaikan informasi dengan cara yang lebih efektif," tuturnya.


Pada kesempatan itu, Kundori mengucapkan selamat kepada anggota baru PWI Kalimantan Barat yang telah resmi dilantik.


"Semoga kehadiran kita (PWI Kalbar) dapat memperkuat organisasi kita dan bersama-sama kita wujudkan pers yang profesional dan berintegritas,"harapnya.


Ia juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, baik Pj .Gubernur Kalbar maupun para sponsor yang telah mendukung terselenggaranya acara tersebut .


"Semoga kerja sama yang baik ini dapat terus terjalin di masa yang akan datang. Mari kita bersama-sama berkomitmen untuk memajukan Kalimantan Barat melalui pers yang profesional dan berkualitas," ajaknya.


Adapun yang hadir dalam pelantikan tersebut selain Pj. Gubernur Kalbar dan Ketua Umum PWI Pusat, hadir pula unsur Forkopimda Provinsi Kalbar (Perwakilan Kapolda, Kajati, Pangdam XII/Tpr, Ketua DPRD Kalbar),.jajaran pengurus PWI Pusat, Pejabat Pemerintah Daerah Kalbar dan Kabupaten/Kota, Dewan Kehormatan, Penasehat dan Pengurus beserta anggota PWI Provinsi Kalbar, Pimpinan Perusahaan di Kalbar, baik BUMN maupun Swasta, Pimpinan Ormas dan para pekerja media se-Kalbar yang tergabung dalam PWI Kalbar. 


Published: Noto Sujarwoto